Laman

Sabtu, 29 Oktober 2011

Aku Ingin Menjadi Isteri Sholehah.....

✿ ISTRI SHOLEHAH ✿
==============

Bacalah Dengan Hati...

Sore itu, menunggu kedatangan teman yang akan menjemputku di masjid ini seusai ashar.. seorang akhwat datang, tersenyum dan duduk disampingku, mengucapkan salam, sambil berkenalan dan sampai pula pada pertanyaan itu. “anty sudah menikah?”. “Belum mbak”, jawabku. Kemudian akhwat itu .bertanya lagi “kenapa?” hanya bisa ku jawab dengan senyuman.. ingin ku jawab karena masih kuliah, tapi rasanya itu bukan alasan.

“mbak menunggu siapa?” aku mencoba bertanya. “nunggu suami” jawabnya. Aku melihat kesamping kirinya, sebuah tas laptop dan sebuah tas besar lagi yang tak bisa kutebak apa isinya. Dalam hati bertanya- tanya, dari mana mbak ini? Sepertinya wanita karir. Akhirnya kuberanikan juga untuk bertanya “mbak kerja dimana?”, ntahlah keyakinan apa yg meyakiniku bahwa mbak ini seorang pekerja, padahal setahuku, akhwat2 seperti ini kebanyakan hanya mengabdi sebagai ibu rumah tangga.

“Alhamdulillah 2 jam yang lalu saya resmi tidak bekerja lagi” , jawabnya dengan wajah yang aneh menurutku, wajah yang bersinar dengan ketulusan hati.

“kenapa?” tanyaku lagi.

Dia hanya tersenyum dan menjawab “karena inilah cara satu cara yang bisa membuat saya lebih hormat pada suami” jawabnya tegas.

Aku berfikir sejenak, apa hubungannya? Heran. Lagi-lagi dia hanya tersenyum.

Ukhty, boleh saya cerita sedikit? Dan saya berharap ini bisa menjadi pelajaran berharga buat kita para wanita yang Insya Allah akan didatangi oleh ikhwan yang sangat mencintai akhirat.

“saya bekerja di kantor, mungkin tak perlu saya sebutkan nama kantornya. Gaji saya 7juta/bulan. Suami saya bekerja sebagai penjual roti bakar di pagi hari, es cendol di siang hari. Kami menikah baru 3 bulan, dan kemarinlah untuk pertama kalinya saya menangis karena merasa durhaka padanya. Waktu itu jam 7 malam, suami baru menjemput saya dari kantor, hari ini lembur, biasanya sore jam 3 sudah pulang. Saya capek sekali ukhty. Saat itu juga suami masuk angin dan kepalanya pusing. Dan parahnya saya juga lagi pusing. Suami minta diambilkan air minum, tapi saya malah berkata, “abi, umi pusing nih, ambil sendirilah”.

Pusing membuat saya tertidur hingga lupa sholat isya. Jam 23.30 saya terbangun dan cepat-cepat sholat, Alhamdulillah pusing pun telah hilang. Beranjak dari sajadah, saya melihat suami saya tidur dengan pulasnya. Menuju ke dapur, saya liat semua piring sudah bersih tercuci. Siapa lagi yang bukan mencucinya kalo bukan suami saya? Terlihat lagi semua baju kotor telah di cuci. Astagfirullah, kenapa abi mengerjakan semua ini? Bukankah abi juga pusing tadi malam? Saya segera masuk lagi ke kamar, berharap abi sadar dan mau menjelaskannya, tapi rasanya abi terlalu lelah, hingga tak sadar juga. Rasa iba mulai memenuhi jiwa saya, saya pegang wajah suami saya itu, ya Allah panas sekali pipinya, keningnya, Masya Allah, abi deman, tinggi sekali panasnya. Saya teringat atas perkataan terakhir saya pada suami tadi. Hanya disuruh mengambilkan air minum saja, saya membantahnya. Air mata ini menetes, betapa selama ini saya terlalu sibuk diluar rumah, tidak memperhatikan hak suami saya.”

Subhanallah, aku melihat mbak ini cerita dengan semangatnya, membuat hati ini merinding. Dan kulihat juga ada tetesan air mata yg di usapnya.

“anty tau berapa gaji suami saya? Sangat berbeda jauh dengan gaji saya. Sekitar 600-700rb/bulan. 10x lipat dari gaji saya. Dan malam itu saya benar-benar merasa durhaka pada suami saya. Dengan gaji yang saya miliki, saya merasa tak perlu meminta nafkah pada suami, meskipun suami selalu memberikan hasil jualannya itu pada saya, dan setiap kali memberikan hasil jualannya , ia selalu berkata “umi,,ini ada titipan rezeki dari Allah. Di ambil ya. Buat keperluan kita. Dan tidak banyak jumlahnya, mudah2an umi ridho”, begitu katanya.

Kenapa baru sekarang saya merasakan dalamnya kata-kata itu. Betapa harta ini membuat saya sombong pada nafkah yang diberikan suami saya”, lanjutnya

“Alhamdulillah saya sekarang memutuskan untuk berhenti bekerja, mudah-mudahan dengan jalan ini, saya lebih bisa menghargai nafkah yang diberikan suami. Wanita itu begitu susah menjaga harta, dan karena harta juga wanita sering lupa kodratnya, dan gampang menyepelekan suami.” Lanjutnya lagi, tak memberikan kesempatan bagiku untuk berbicara.

“beberapa hari yang lalu, saya berkunjung ke rumah orang tua, dan menceritakan niat saya ini. Saya sedih, karena orang tua dan saudara-saudara saya tidak ada yang mendukung niat saya untuk berhenti berkerja. Malah mereka membanding-bandingkan pekerjaan suami saya dengan orang lain.”

Aku masih terdiam, bisu, mendengar keluh kesahnya. Subhanallah, apa aku bisa seperti dia? Menerima sosok pangeran apa adanya, bahkan rela meninggalkan pekerjaan.

“kak, kita itu harus memikirkan masa depan. Kita kerja juga untuk anak-anak kita kak. Biaya hidup sekarang ini besar. Begitu banyak orang yang butuh pekerjaan. Nah kakak malah pengen berhenti kerja. Suami kakak pun penghasilannya kurang. Mending kalo suami kakak pengusaha kaya, bolehlah kita santai-santai aja di rumah. Salah kakak juga sih, kalo ma jadi ibu rumah tangga, seharusnya nikah sama yang kaya. Sama dokter muda itu yang berniat melamar kakak duluan sebelum sama yang ini. Tapi kakak lebih milih nikah sama orang yang belum jelas pekerjaannya. Dari 4 orang anak bapak, Cuma suami kakak yang tidak punya penghasilan tetap dan yang paling buat kami kesal, sepertinya suami kakak itu lebih suka hidup seperti ini, ditawarin kerja di bank oleh saudara sendiri yang ingin membantupun tak mau, sampai heran aku, apa maunya suami kakak itu”. Ceritanya kembali, menceritakan ucapan adik perempuannya saat dimintai pendapat.

“anty tau, saya hanya bisa nangis saat itu. Saya menangis bukan Karena apa yang dikatakan adik saya itu benar, bukan karena itu. Tapi saya menangis karena imam saya dipandang rendah olehnya. Bagaimana mungkin dia meremehkan setiap tetes keringat suami saya, padahal dengan tetesan keringat itu, Allah memandangnya mulia. Bagaimana mungkin dia menghina orang yang senantiasa membangunkan saya untuk sujud dimalam hari. Bagaimana mungkin dia menghina orang yang dengan kata-kata lembutnya selalu menenangkan hati saya. Bagaimana mungkin dia menghina orang yang berani datang pada orang tua saya untuk melamar saya, padahal saat itu orang tersebut belum mempunyai pekerjaan. Baigaimana mungkin seseorang yang begitu saya muliakan, ternyata begitu rendah dihadapannya hanya karena sebuah pekerjaan.

Saya memutuskan berhenti bekerja, karena tak ingin melihat orang membanding-bandingkan gaji saya dengan gaji suami saya. Saya memutuskan berhenti bekerja juga untuk menghargai nafkah yang diberikan suami saya. Saya juga memutuskan berhenti bekerja untuk memenuhi hak-hak suami saya. Semoga saya tak lagi membantah perintah suami. Semoga saya juga ridho atas besarnya nafkah itu. Saya bangga ukhti dengan pekerjaan suami saya, sangat bangga, bahkan begitu menghormati pekerjaannya, karena tak semua orang punya keberanian dengan pekerjaan itu. Kebanyakan orang lebih memilih jadi pengangguran dari pada melakukan pekerjaan yang seperti itu. Tapi lihatlah suami saya, tak ada rasa malu baginya untuk menafkahi istri dengan nafkah yang halal. Itulah yang membuat saya begitu bangga pada suami saya.

Semoga jika anty mendapatkan suami seperti saya, anty tak perlu malu untuk menceritakannya pekerjaan suami anty pada orang lain. Bukan masalah pekerjaannya ukhty, tapi masalah halalnya, berkahnya, dan kita memohon pada Allah, semoga Allah menjauhkan suami kita dari rizki yang haram”. Ucapnya terakhir, sambil tersenyum manis padaku.

Dia mengambil tas laptopnya,, bergegas ingin meninggalkannku. Kulihat dari kejauhan seorang ikhwan dengan menggunakan sepeda motor butut mendekat ke arah kami, wajahnya ditutupi kaca helm, meskipun tak ada niatku menatap mukanya. Sambil mengucapkan salam, meninggalkannku. Wajah itu tenang sekali, wajah seorang istri yang begitu ridho.


Ya Allah….

Sekarang giliran aku yang menangis. Hari ini aku dapat pelajaran paling baik dalam hidupku.

Pelajaran yang membuatku menghapus sosok pangeran kaya yang ada dalam benakku..

Subhanallah..


******

~Author Unknown~

******
*Mengharu biru; kekuatan kata istri shalehah dalam kisah ini begitu mengena. Catatan yang diambil dari page di atas sajadah cinta ini sengaja kami kirimkan melalui group oaseimani semata-mata ingin menyebarkan manfaat yang terkandung dalam kisah ini.*


*Dari teman FB qu Fathimah...

SEMOGA BERMANFAAT

✰◠◡◠✰✰◠◡◠✰✰◠◡◠✰✰◠◡◠✰✰◠◡◠✰✰
◠◡◠✰✰◠◡◠✰
Baca Selengkapnya >>
Rabu, 26 Oktober 2011

Oh Bunda dan Ayah Kami......*** Terimalah Cinta Kami***

Bismilahirahmanirahim.....

Assalamu'alaikum...

**sekedar goresan kisah seorang anak yg terenyuh akan kasih sayang kedua orang tua nya...Selamat membaca..^_^

 *****************^-^*********************

Di malam hari yg dingin...terlihat seorang ibu sedang memperhatikan anak-anaknya yg sedang mengulas kembali pelajaran sekolah di ruang tamu...ya...di ruang tamu karena memang rumah mereka tak sebesar apa,,sehingga harus memiliki ruangan masing-masing untuk belajar...insyaAlah ruangan itu sudah cukup menurutnya...

Di pangkuannya terlihat seorang bayi yang sedang di tenangkannya agar tidak menggagu ke dua kakaknya yg sedang belajar...
anak pertamanya berusia 10 tahun dan yg kedua berusia 6 tahun...
memang anak yang kedua ini tidak seserius anak yg pertama...bahkan dia bukan sedang mengulang pelajaran,tetapi sedang menggambar,,
gambar yg lumayan untuk anak seusianya...

sang ibu mendekat dengan perlahan sambil memperhatikan gambar anak keduanya itu...
"apa kiranya yg sedang anak ku ini gambar ya???" lirih ia berucap..
iapun bertanya dengan penuh kelembutan..

"anak ibu yang pintar sedang menggambar apa ini,ibu mau tau dong...?"
"aku sedang menggambar rumah yang bagus untuk aku jika sudah menikah nanti bu.."
jawab anak itu dengan polosnya.

"oh...bagus sekali,,,ini ruang apa ya de?"tanya ibu
"oh ini ruang tamu bu,,,kalau ini dapur,,yang ini kamar mandinya....."

seterusnya anak itu menjelaskan nama-nama ruang kepada ibunya satu persatu......

sang ibu seketika tediam melihat ada satu gambar kotak kecil yang berada agak menjauh dari rumah itu,dan posisinya pun ada di belakang rumah.

dengan penuh penasaran sang ibu bertanya
"ade itu gambar apa ya kok kecil sekali dan ada diluar lagi...ade mau memelihara kelinci ya...?'

anak itupun menjawab "oh bukan bu,,ini adalah ruangan yg aku sediakan khusus untuk ibu dan ayah nanti kalau sudah tua..."

DUARRR...

seakan-akan ia di smbar petir mendengar jawaban dari anak keduanya itu....

Ruangan itu untuk aku dan suamiku nanti???

apakah yang akan di rasakan nanti di ruangan itu bersama suaminya?
di saat kami membutuhkan teman dan bantuan,,
disaat kondisi kami sudah melemah nanti..
apakah kami harus tinggal di ruangan kecil itu??
dengan perasaan kesepian..

tanpa kasih sayang anak..
tanpa kelucuan cucu-cucu kami nanti??

tidak bolehkah kami ikut merasakan kehangatan keluarga anaknya kelak..
ikut merasakan kegembiraan bersama cucu-cucunya??
paling tidak bisa melihat atau mendengar tawa dari mereka...
tak boleh kah kami???

seketika ia langsung teringat dengan mertua laki-lakinya yg tinggal di ruangan di belakang rumah yang sengaja ia siapkan untuk di tinggali mertuanya itu...
apa yang telah kami akukan selama ini???
seakan hewan peliharaan kami memperlakukannya...

dengan segera dan dengan perasaan penuh kesedihan ia merapihkan satu ruangan yang biasa di jadikan gudang...

serapih-rapihnya,,dan sebersih-bersihnya,,,
kemudian ia memulai memindahkan semua barang yang ada di ruangan lama yg biasa ditempati mertuanya itu...

seakan-akan pesulap,, ruangan itu berubah menjadi ruangan yang nyaman dan sangat layak pakai...
kemudian tak lama suaminya pulang dari kantornya...ada keheranan dalam hatinya apa yang sedang terjadi??

"aku hanya sedang menyiapkan tempat terindah untuk masa tua kita nanti...."
katanya dengan mata berkaca-kaca...

sang anak pun tersenyum dan gembira melihat apa yang dilihatnya...
langsung saja ia menghapus kotak kecil itu dan memindahkannya di dalam gambar rumahnya...

sang ibu kaget meihat apa yang dilihatnya,,,,

"aku hanya ingin mengikuti apa yang ibu lakukan,,,,"jawab anak itu...

Masya Allah...

"Rabbig fili waliwaali dayya..warhamhuma kamaa rabbayaani shagira....
amien...

lakukanlah apa-apa yang ingin kita dapatkan dari anak-anak kita nanti kepada kedua orang tua kita sekarang juga...

jika kita ingin mendapatkan perlakuan yang sebaik-baiknya dari anak kita kelak,,,,

tekadang kita sering melupakan hal sepele...namun ingatlah...
apa yang kita tanam itu jualah yang akan kita petik..

wallahu "alam


wassalam...



@AnnaAQyuan
Baca Selengkapnya >>
Senin, 24 Oktober 2011

***Rintik-Rintik itu Merindukan Kami Lagi....(Part#2)***

MOTOOORRR.....!!!!
huuffftt... pada kemana motornya, Astagfirullah.. waktu sudah menunjukan pukul 10.05 menit,
dan aku masih dirumah mencari-cari dmana motor2 itu? perjalanan dari rumah ke depan gang sekitar 15 menit belum ke terminal Depok nya menghabiskan waktu sekitar 45menit. kalau jam segini saja aku belum berangkat gmn ceritanyaa... Twing Twing.. sabar ya Nisaaa.... ^_^

"Mah, motor kemana ya mah?.."
"Yang satu dipakai sama ayah dan satu lg sama adek2, Teh.."

Hemmm,, berarti tandanya aku harus mencari ojeg, mau gak mau, padahal untuk mencari ojeg itu gak semudah yg dibayangkan, ana harus jalan kira-kira beberapa puluh meter sampai ke pangkalan'y.
Okke, gak masalah.....SEMANGATT...!!!
<div class="fullpost">Alhamdulillah ada ojegnya.. Senyuummm...
Bismillah....

"Mbak Mimi, afwan.. aku masih dijalan menuju depok.. afwan ya mbak kalau nunggu terlalu lama"
"Iyya, mbak tunggu di dalam ITC yah, sambil duduk2, Nis.."

Oh iyya, untuk kopdar kali ini aku janjian dengan sepupu ku dari Ibu, ia hampir sepantaran dg ku, hanya berbeda dua bulan, aku lahir di bulan Maret sedangkan dia di bulan Januari nya.. karena kedekatan usia itulah akupun sangat dekat dg nya, sesungguhnya dikarenakan beberapa persamaan yg kami miliki. mulai dari Styl busana, kegemaran (senang membaca buku) dan juga dalam hal yg lebih pribadi, kami memiliki kecendrungan pada hal yang sama... hanya arah dan tujuan cita-cita kami saja yg berbeda,, ia lebih condong pada bidang Matematika dan IPA, sedangkan aku pada bidang Fashion dan kesenian.. tp perbedaan ini tidak membuat kami merasa saling bersebrangan.,. kami tetap saling menyayangi karena Allah SWT. ^_^

"stop, kiri paak...!!"
Alhamdulillah, jam 11.30 aku sampai di ITC Depok. dengan sedikit berlali aku mencoba mencari-cari dmna Mbak ku berada,,

"Mbak didepan dekat pintu masuk motor nis,"

Aha, itu dia Alhamdulillah...
Ia tampak anggun dengan jilbab hitam'nya ^_^
terlihat sangat bersahaja...

"Assalamu'alaikum,, ^_^"
"wa'alaikumsalam Warahmatullah... Ninis... Kemana aja mbak nungguin dari tadi loh..."
"Iya mbak, afwan jidan... beneran deh Maceett banget dijalan tadi...Ya allah Afwan ya mbak...~dengan wajah memelas...:D"
"Iya, Iya..trus gmana, kita jadi ke ragunan nya?" ia berkata sambil disertai dg sesungging senyum..^_^

Dalam hati "HOREEE,,,,, MBAK KU MEMANG BAIK BANGET DEH, seperti adiknya lah... :D "

"Iya dong mbak InsyaAllah jadi,"

"Tapiiii...
Serempak kami memiliki fikiran yang sama.. baru mau aku ucapkan, sudah keduluan oleh si Mbak..

"Nis, sudah mau dzuhur loh... tanggung.. gmna?

"Iya mbak, gmn yah? "
ku menyambut dalam hati.."perjalanan ke Ragunan pun cukup lama. sedangkan angkot menuju tempat tujuan itu sangat jarang....

Bagaimana...???

ya sudah kita lihat aja 5 menit lg, kalau angkot

</div>
Baca Selengkapnya >>
Jumat, 21 Oktober 2011

***Si Kaca-Mata yang tak TERLUPAKAN.....****

Bismillahirrahmannirrahiimm.....

Assalamu'alaikum WrWb....

dengan segala kerendahan hati dan permohonan ampun kepada ALLAH SWT atas segala khilaf yang mungkin akan tertuang lewat tulisan ini.. dan penulis berlindung diri dari segala niat yang tiad baik.. semoga tulisan ini tidak ada unsur memfitnah atau mencemarkan nama baik siapapun.. amien,,--


                                                                         _^*%&_


Wahai Sang pemakai kacamata...!!


Saya selalu memiliki kesan positif terhadang setyap mereka yang berkacamata, yang jelas orang yang berkacamata beneran loh,(bukan lagi asal pakai kacamata renang aja apalagi kacamata kuda) :D

Si KACAMATA..

1.Terlihat lebih Cerdas, cool, berkarisma, memiliki inneer beauty yang luar biasa, sangat lembut , baik, ramah, mengasyikan dan segudang kesan posifive lainnya,, (berlaku untuk ikhwan wa akhwat)

2. Selalu memiliki kenangan tersendiri dengan orang-orang yang berkacamata..

__misalnya, beberapa guru paforit yang saya miliki di SD sampai kuliah adalah mereka-mereka yang berkacamata, karna sebagian besar dari beliau-beliau ini selalu terlihat lebih memiliki aura yang tajam pada saat menjelaskan setyap materi yang sedang di diskusikan dibandingkan dengan para pengajar yang tidak berkacamata.. (aduh Lebay gak sih..?)

__bukan hanya guru atau dosen saja sebenarnya, tapi baik ayah, saudara, tetangga, ataupun teman yang saya kenal atau bahkan dekat, yang memakai kacamata selalu terlihat memiliki nilai lebih dimata saya... (lebih apanya, ya Wallahu'alam....:D )

.....................yah,, begitulah,



------------------------------TAPI AFWAN..TIDAK UNTUK KALI INI...!!!!----------------------------






kenapa demikian...??



______Yup dri kisah inilah kesan ini di mulai,,



suatu sore di salah satu pusat perbelanjaan yang ada ddi daerah xxxx sensor..
aku sendiri mencoba menjelajah setiap barang-barang keramik nan cantik yang terpajang dsana, motifnya tidak biasa dmata ku saat itu (apa aku yang baru melihatnya ya..) pokoknya yang jelas lucu dan cantik. motivnya yang terukir d keramik keramik tersebut adalah batik berwarna warni..Antik..!! pokoknya aku naksir abis dengan keramik canti nan uniq tersebut......

untuk apa aku beli itu..? hari ahad ini ada 3 orang sahabatku memberikan undangan cinta penuh bahagia, mereka akan menikah di hari yang sama, jadi aku berniat ingin membelikan kado untuk mereka, aku sangat berharap mereka pun akan suka, karena aku sendiri aja suka.(maksa :D.)

ya, selesai sudah pilih memilihnya, sekarang tinggal mencari kertas kado yang cantik untuk mereka..
-tinaninut,,,tinaninut... HP qu berdering (aduh jadul banget ya suaranya .. anggap aja ceritanya beginilah..)

Me : Assalamu'alaikum...?
Teman : Wa'alaikumsalam Wr Wb........................

kami pun mengobrol di telp dalam waktu kurang lebih 5 menit, pada saat kami saling mengobrol di HP, aku merasa kesulitan dengan keranjang yang berat, + dompet ku yang agak panjang , jadi aku putuskan untuk menyisipkan dompet tsb di dalam keranjang dg ditutupi oleh belanjaan ku,,

selesai kami mengobrol aku berjalan menuju tempat kertas-kertas kado itu di pajang,, pili-pilih kembali terjadi,,
BUUKKK.....!! aduh,, kenapaya? kok kasar sekali keranjang ku ini beradu, memang sih dengan keranjang besar tempat maina-mainan itu tersusus, tp sepertinya gak segitunya deh... yasudahlah,, aku hanya menoleh kebelakang, dan dsana ada seorang embak-embak berkacamata yang begitu ramah ikut menoleh kepada ku,, ~senyum~

OK.. belanja kali ini selesai,
tinggal menuju kasier untuk membayar semua belanjaan ini..

Astagfirullah....!! sepertinya ada yang aneh.... apa ya,,,
Innalillah ,, DOMPET..!!!
seraya ku berlari ke tempat tadi ku memilih-milih barang belanjaan ku,,
Ya ALLAH kemana , atau jatuh dmana dompet ku tadi, aduh aku gak bisa pulang ini, kunci motor beserta uang dsana semua,, innalillah....

"Oh iya,, mbak-mbak berkacamata tadi.."

aku berlari menuju tangga escalator yup berhasil, ku dapatkan mbak-mbak berkacamata itu dsana,
"Mbak..Mbak,,tunggu....!!"

dengan tenang, tapi sedikit kaget dia melihat kearah ku,,

tanpa memberikan kedempatan dia untuk bertanya, ku langsung menyodorkan pertanyaan..

"Mbak tadi kan ada dibelakang saya , lihat dompet saya nggak,? agak panjang, warna hijau?

"oh iya, td saya liat ada mas-mas pakai jaket warna hitam celana agak ngatung ngambil dompet mbak. saya kira suami embak.."

APPAAA......!! SUAMI....!!
masyaALLAH suami? secara aku belum memiliki pangeran saat ini, ups tidak dompetku diambil syapa ini,?

aku langsung lapor security dsana, aku mencoba menjlaskan semua yang terjadi,,
"Pak tolong saya ya,,,!! tolong cek semua laki2 dsini yang pakai jaket hitam celana ngatung ya pak..

"maaf mbak, gak bisa begitu, kita harus tau pasti ciri2nya seperti apa,"

"ya sudah, mbak ini tau jelasnya, tolong jelasin lagi mbak ciri-cirinya,,,"

setelah kita menelusuri dengan seksama,, ternyata tidak ada satupun yang memiliki ciri-ciri seperti itu,, aku hanya bisa beristgfar,,, ya ALLAH aku serahkan semuanya pada Mu..

'mbak, saya pulang aja ya, anak saya takut nangis di rumah, saya buru-buru.."(kata mbak-mbak itu)

"iya mbak, mohon maaf saya sudah merepotkan. mudah-mudahan orang itu diberikan hidayah oleh ALLAH SWT amin,"

mbak itu terdiam dan buru-buru untuk pulang...!

aku lemas, namun sudah lebih tenang, ya sudahlah , semua ini atas kehendakNya, ini pun akibat kelalaian ku, aku harus banya intropeksi diri, kesalahan apa yang membuat ALLAH sampai menegurku.........

oKE penelusuran selesai, ku coba untuk balik ke kasir untuk mengkonfimasi bahwa aku tidak jadi membeli barang-barang tsb, banyak orang dsana yg ikut bertanya


... apa argumen mereka semua,,,???


serempak.....


"mbak, knapa gak geledah aja mbak-mbak yang tadi, dmana2 yg namanya pencopet(afwan) handal ya bgt, mencari kambing hitam, emangnya mbak yakin tadi ada laki-laki berjaket hitam bercelana ngatung yang masuk bareng dengan embak........?


aku sadar dalam diam......... Masya ALLAH,,,,,,,,


dmalam hari,
setyap ku berusaha untuk memejamkan mata, yang terlihat jelas hanyalah bayangan mbak-mbak berkacamata yang selalu ku temui di setiap pojok ruang perbelanjaan itu, dan dsana, kami selalu bertemu pandang...... oh Ya ALLAH apakah benar,,, :'(


_________________________________semoga Allah memberikan kehidupan yg lebih baik bagi siapapun yg memiliki profesi seperti itu, dan menjadikan 'kalian' semua termasuk golongan orang-orang yang bertaubat....amien


-------------------------------------semoga dapat di ambil pelajarannya THE END------------------------------------


ups, untuk semua teman, sahabat, saudara, yg berkacamata, kisah ini gak membuat image kalian jelek, bahkan kalian tetap spesial dimata ku^^ tetap menjadi semakin baik ya,,


wassalamu'alaikum WrWb....


anna AQyuan Kinniy^^
Baca Selengkapnya >>
Minggu, 16 Oktober 2011

***Rintik-Rintik Itu Merindukan Kami Lagi...^_^ ***

Bismillaah....

Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakaatuh...
**Ahad, 09 oktober 2011

Subhanallah....

Masih teringat beberapa bulan lalu,, di hari yang sama, pagi itu hatiku masih diselimuti dengan perasaan yang begitu was-was, apakah pertemuan yang telah ditunggu-tunggu selama itu akan bisa kurasakan hangatnya? pertemuan dengan kawan-kawan pelangi yang ku rangkai sendiri, si-Ungu, Merah, Orange, Jingga, Tosca, dan semua warna-warna uniq itu....

Dan ternyata..
akupun mampu meneropong mereka, satu-persatu... Ya Rabbi..Kesempatan yang sungguh begitu indah bagiku.. bertemu dengan mereka rasanya, bagaikan bertemu dengan semangat baru..!!! yang tanpa aku sadari, akupun menjadi sangat menyayangi mereka karena Allah, layaknya menyayangi diriku sendiri ^_^ Subhanallah...

Pertemuan itu, adalah pertemuan pertama yang menyisakan banyak rasa, yang sebenarnya tak mudah kuhapus hingga saat ini.. mulai dari deg-degan,, penasaran, haruu..dan bagahia.. intinya aku hanya ingin pertemuan selanjutnya, itu saja..Meskipin kala itu pertemuan kami ditemani oleh rintik-rintik ^_^

 (KOPDAR PART#1 @ KEBUN RAYA BOGOR. Ahad, 17 Juli 2011)


Sempat aku mengira bahwa, pertemuan pertama itu adalah pertemuan yang mungkin hanya terjadi untuk tahun ini. dan akan kembali terulang di tahun berikutnya,, tapi ternyata...TIDAK....!!!!

                                                        ****Flashbackceritanya:)****

KOPDAR....KOPDAR....KOPDAR...!!!!

Hahaha...
Ternyata, kata-kata itu masih belum bosan menghampiri memory otak kami para RMers, memenuhi setyap postingan atau inbox di Rumah 1, maupun Rumah ke-2 kami ^_^
haha.. jika kopdar pertama sang provokatornya adalah kang Aditya Matahari, ternyata untuk kali ini, si teteh Orange lah sang provokatornya...xixiix Teh Rhepiana Merli..
dengan jarak waktu secepat itu. yaitu antara bulan Juli dan bulan Oktober, KOPDAR part#2 akan segera kami gelar....!!!!

Wuiihh... Rameeennyyaa...
Dengan ke-sigappannya panitia acara KOPDAR part#2 pun segera disusun. mulai dari, Ketua Umum kita Kang Muhammad Taufik N.a, seksi konsumsi Teh Rhepiana Merli, seksi kreative Kang Miftahul falah dan teh Bonit Notz, serta seksi sibuk saya sendiri.. Anna AQyuan Nies..
Team berusaha semaximal mungkin menyusun acara sedemikian rupa, agar KOPDAR kali ini berjalan jauh lebih baik dan jauh lebih berkesan dari KOPDAR sebelumnya, para panitia memusyawarahkan semua sisi, mulai dari survey tempat oleh Pak KetUm sendiri, kang Opik, konsumsi yang alhamdulillah langsung di-handle oleh Teh Rhepi,, spanduk oleh kang Miftah serta teh Bonit, sertivikat RUMI AWARDs oleh teh Bonit, dan souvenirjuga oleh teh Rhepi..(hmmm...kalau difikir kembali ana malu tidak bisa membantu apa-apa selain do'a... :(

Baca Selengkapnya >>

Kata Sahabat AQyuan ^_^