Laman

Minggu, 15 April 2012

**Sepucuk surat sang Pangeran berkuda putih.. part#1


*********Pangeran.. Berjuanglah.. dan perjuanganmu tak boleh berakhir.. ketetapan takdirNya belum Ia tunjukan.. tak ada yang tak mungkin setelah ini.. tiada yang kita ketahui setelah ini.. meski keyakinanmu.. tak pernah kuragukan..********

Bismillahhirrohmaannirrohiim..

“Aku terbawa dalam cinta sang Khaliq, terbawa masuk kedalam hatimu.. Dimana hujan tak dapat ku ceritakan.. Dalam merdu rintikannya.. ku harap indah masa itu..1204122339- Lembutmu membuatku mencintaimu, membuatku melindungimu.. engkau energiku untuk bangkit.. dan semangatmu.. membuatku semakin merasakan rasa ini..1204092306**Pangeran Berkuda Putih.. “

Dengan segala asa yang tertuah hanya kembali kepada kebesaNya, ia mengharap dalam getar..  dalam pengharapan yang teramat sangat, berharap cintanya bukan hanya sekedar buah kisah dipenghujung mimpi..

Dengan apik ia menciptakan karya-karya cinta itu untuk sang puteri nun jauh disana.. dibelahan dunia lain.. di seberang raganya.. bahkan untuk bersua.. melihatnya pun ia tak berdaya.. bukan tak ingin.. namun  ruang dan waktulah yang memisahkan mereka.. biar begitu.. hatinya meng-ikhlaskannya.. ini sudah menjadi kehendakNya.. inilah sekenarioNya yang harus ia lalui.. hingga episode kebimbangan ini berakhir dengan manisnya..


***Dan di belahan bumi lain..

Sang puteri hanya mampu tersenyum malu-malu membaca sepucuk surat yang kembali ia terima dari sang pangeran.. yang sebenarnya baru pertama kali ia temui beberapa waktu yang lalu..

“Bintang adalah sinaran tercerah sang malam.. namun kau, sinar tercerah hatiku.. Bulan.. adalah Cahaya terindah dikesunyian.. dan kau.. cahaya terindah dalam gelapku.. Pelangi.. adalah warna teranggun dari sang hujan.. dan kamu.. warna ter-anggun hari-hariku..1204062311** Pangeran Berkuda Putih…”

Ia lipat kembali surat itu dengan rapih.. ia dekapkan erat dalam dadanya.. 

“Pangeran.. siapa sebenarnya dirimu.. yang mampu membuat gemuruh dalam hati ini.. hmm.. ya Robbi.. benarkah ia sesosok yang ku harapkan selama ini.. inikah jawaban dari setiap do’a hamba?....”

Matanya berair.. sambil  memandang  merpati yang senantiasa setia menjadi pengantar surat-surat merdu dari sang pageran berkuda putih untuknya, sang pangeran  yang jauh dibelahan bumi sana.. tangannya membelai lembut merpati cantik berwarna putih itu.. hingga merpati pun kembali menuju sang pangeran.. 

“merpati cantiiikk….!! Aku masih menunggu surat-surat itu selanjutnya disetiap hari-hariku…!!! Sampaikan salamku padanya…!! hUufft..huufft..” 

Dengan tersengal-sengal sang puteri berteriak kepada merpati yang kian menjauh.. suaranga menggelegar.. seakan memecahkan kesunyian yang ada.. setiap dedaunan yang bergantung manis disetiap ranting rasanya ingin melepaskan diri dan ikut turut bersamanya..

Tangannya terus melambai.. seakan sang merpati itupun melambaikan sayapnya padanya.. kemudian ia tersenyum.. seakan yakin bahwa sang merpati itu akan menyampaikan salam hatinya dengan baik.. dengan harapan yang penuh.. dan memohon dengan sangat, ia berucap dengan lirih..

“Lekaslah kembali… merpati nan cantik..”



********************di sepertiga malam terakhir..******************


Sang puteri menengadahkan tangannya.. memohon dengan sangat.. mengharap dengan syahdu..

“Ya Rohmaan Ya Rohiim.. Terimakasih atas semua ni’mat yang telah engkau anugerahkan pada hamba.. tanpa kedua mataMu.. takan mampu aku melihat agungNya segala ciptaanMu.. tanpa kedua telingaMu.. aku takan mampu mendengar merdunya Adzan Mu yang berkumandang dari segala penjuru dunia.. tanpa lisanMu.. aku takan mampu mengungkapkan rasa syukur ini dengan gemetarnya.. serta tanpa hati yang Kau balutkan dalam tubuhku.. takan mungkin aku mampu merasakan apa itu CINTA.. padaMu.. RosulMu.. umatMu.. dan perjumpaan denganMu.. hikz..”

Butiran-butiran airmata mulai mengalir deras dari pelupuk matanya.. kemudian membasahi pipinya yang cukup berisi.. kini kedua tangannya ia dekapkan ke wajahnya.. menahan haru yang sangat dari hatinya.. tubuhnya semakin berguncang.. tangisnya semakin kencang.. tenggorokannya tercekak.. dan dadanya sesak.. dengan haru yang semakin menjadi.. ia pun melanjutkan do’anya........


****








 
Negeri Hijau ditepian telaga..
Robi’ul Akhir’33
AnnaAQyuan^^



Baca Selengkapnya >>

Kata Sahabat AQyuan ^_^